Minggu, 29 November 2015

PENGEMBANGAN PAKAN TERNAK DENGAN SISTEM SILASE PADA JERAMI

Prinsip dasar pembuatan silase memacu terjadinya kondisi anaerob dan asam dalam waktu singkat. Ada 3 hal paling penting agar diperoleh kondisi tersebut yaitu menghilangkan udara dengan cepat, menghasilkan asam laktat yang membantu menurunkan pH, mencegah masuknya oksigen kedalam silo dan menghambat pertumbuhan jamur selama penyimpanan.
Fermentasi silase dimulai saat oksigen telah habis digunakan oleh sel tanaman. Bakteri menggunakan karbohidrat mudah larut untuk menghasilkan asam laktat dalam menurunkan pH silase. Tanaman di lapangan mempunyai pH yang bervariasi antara 5 dan 6, setelah difermenatsi turun menjadi 3.6- 4.5. Penurunan pH yang cepat membatasi pemecahan protein dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme anaerob merugikan seperti enterobacteria dan clostridia. Produksi asam laktat yang berlanjut akan menurunkan pH yang dapat menghambat pertumbuhan semua bakteri (Jajo, 2008).
Bagaimana cara membuat silase jerami ? 
Bahan :
Silase jerami sebanyak 30 kg,
EM-4 sebanyak 20 ml (2 tutup botol),
bekatul sebanyak 3 kg (10% dari 30 kg jerami),
molasses sebanyak 500 ml,
air secukupnya
 Alat : 
timbangan berdiri untuk menimbang jerami, 
timbangan duduk untuk menimbang bekatul, 
ember untuk mencampur molasses dan EM4 serta air, 
drum plastik untuk silo, katup sebagai pengunci tutup drum.

Cara membuat :
 1.      Menimbang semua bahan yaitu jerami padi sebanyak 30 kg, bekatul 3 kg, dan menakar molasses sebanyak 500 ml dan EM-4 sebanyak 20 ml. 
2.      Menghamparkan jerami di atas lantai yang bersih. 
3.      Mencampur EM-4 dan molasses, kemudian memercikkan pada jerami secara merata.  
4.      Menaburkan bekatul pada jerami secara merata.  
5.      Menambahkan air jika tingkat kebasahan campuran kurang dan belum merata.  
6.      Mengaduk/mencampur semua bahan secara merata dengan membolak-balikkan jerami.  
7.      Memasukkan hasil campuran kedalam drum (silo) sedikit demi sedikit, sambil di padatkan (di injak-injak), agar udara yang ada dalam drum dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali. 
8.      Setelah semua bahan campuran di masukkan, maka silo di tutup dengan katup serapat mungkin, agar tidak ada udara yang masuk dan proses ensilase (pembuatan silase) secara an-aerob berjalan dengan baik.


 9.      Melakukan fermentasi selama 1 minggu. 
10.  Setelah 1 minggu, membuka silo dan mengeluarkan hasil silase jerami padi kemudian diangin-anginkan sebelum diberikan kepada ternak.

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi  kualitas silase jerami ?
Kualitas dan nilai nutrisi silase dipengaruhi sejumlah faktor seperti spesies tanaman yang dibuat silase, fase pertumbuhan dan kandungan bahan kering saat panen, mikroorganisme yang terlibat dalam proses dan penggunaan bahan tambahan (additive) (Jajo, 2008).
Apa Ciri-ciri silase yang baik itu ?
Silase dapat berkualitas baik bila proses pembuatan dilakukan secara tepat dan benar. Ciri-ciri silase yang baik adalah : berbau harum agak kemanis-manisan, tidak berjamur, tidak menggumpal, berwarna kehijau-hijauanpH berkisar antara 4 sampai 4,5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar