Pupuk merupakan bahan utama yang sangat dibutuhkan dalam usah tani. Petani yang sudah menggunakan pupuk subsidi telah mendapatkan kemudahan dalam pembelian pupuk dan hasil yang didapat dalam pemberian pupuk dapat terlihat cepat. Ketergantungan petani sangat rentan karena harga pupuk dapat semakin tinggi karena dengan mudah dipermainkan oleh distributor dan pengecer pupuk. Perubahan harga pupuk tergantung tingkat kerakusan oknum pupuk.
Pupuk merupakan bahan yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah. Kebanyakan pupuk organik memiliki kelebihan dalam fisik. Tanah-tanah yang mengandung bahan organik memiliki sifat yang remah sehingga oksigen dapat masuk ke tanah selain itu karbondioksida dapat keluar ke atas permukaan tanah. Kelebihan lainnya yaitu tanah ini dapat mengikat air 10 kali lipat dibandingkan tanah lainnya. Peran pupuk organik dalam memperbaiki sifat fisik tanah yang membuat aerasi menjadi baik sehingga memperbaiki sifat biologi tanah dan kimia tanah. Peran yang penting dari pupuk organik dari segi kesehatan tanah dan manfaatnya terhadap tanaman membuat kebutuhan akan pupuk sangat diperlukan.
Pengetahuan yang masih sedikit akan manfaat dan cara pembuatan pupuk organik membuat kebanyakan petani masih menggunakan pupuk pabrikan yang sebenarnya memiliki kekurangan. Zat yag diberikan oleh pupuk buatan hanya apa yang tertera pada label. Pupuk urea contohnya hanya memberikan unsur N sebanyak 46% dan 54% dari urea tersebut merupakan bahan tambahan yang mungkin dapat merusak tanah dari segi fisik tanah (struktur dan tekstur), biologi tanah dan kimia tanah (tanah semakin asam). Tanaman membutuhka unsur hara makro primer (N,P,K), makro sekunder (S, Mg, Ca) dan unsur hara mikro (Na, Zn, Mn, Mo, B, Fe, Cu, Cl, Si, Co, Al. Setiap tanaman membutuhkan usurhara tersebut dan tanaman yang telah mati (terdekomposisi) dapat memberikan semua unsur hara tersebut.
Pupuk organik dapat dibuat dengan bahan kotoran ternak/manusia, tanaman, sampah-sampah dapur. Bahan tersebut belum bisa diserap tanaman apabila belum terurai. Bahan-bahan yang telah diolah akan memiliki tampilan yang tidak terlalu mengerikan dan tidak berbau karena gas amoniak telah berkurang.
Cara Pembuatan Pupuk Organik
Bahan
1. Kotoran ternak/mausia, seresah dau, sampah orgaik 300-400 kg.
2. Air 50%
3. Air Kencing 10%
4. Abu dapur 15%
5. Kapur mati 10%
6. Dedak kasar 5%
7. Bakteri 1/300
Bahan pokok ; 1,2, dan 7
1. Kotoran ternak/mausia, seresah dau, sampah orgaik 300-400 kg.
2. Air 50%
3. Air Kencing 10%
4. Abu dapur 15%
5. Kapur mati 10%
6. Dedak kasar 5%
7. Bakteri 1/300
Bahan pokok ; 1,2, dan 7
Peralatan
Cagkul , Sekop, Cagkek Gembor, Ember, Plastik / Penutup campuran bahan.
Cagkul , Sekop, Cagkek Gembor, Ember, Plastik / Penutup campuran bahan.
Tahap Pembuatan
1. Tumpuk bahan 1 setinggi sekitar 20cm
2. Taburkan kapur, abu dapur, dedak kasar
3. Siram dengan campuran bahan 2 dan 3
4. Taburilah dengan bahan 7
5. Tumpuk bahan 1 diatasnya ulangi prosedur 1-4 demikian dan seterusnya.
6. Minimal tumpukan bahan tersebut setinggi 1 m
7. Tutup meggunakan plastik
8. Biarkan selama 1 minggu
9. Tumpukan di balik dengan cara menyisir dari atas sampai bawah kemudian tutup kembali, Kadar air harus mencukupi yaitu dengan cara mengepal pupuk dan dilepaskan pupuk bisa tercerai dan tangan sudah lembab.
10. Setelah dibalik 3 kali, diamka selama 1 minggu
11. Pupuk Organik Telah Siap digunakan
1. Tumpuk bahan 1 setinggi sekitar 20cm
2. Taburkan kapur, abu dapur, dedak kasar
3. Siram dengan campuran bahan 2 dan 3
4. Taburilah dengan bahan 7
5. Tumpuk bahan 1 diatasnya ulangi prosedur 1-4 demikian dan seterusnya.
6. Minimal tumpukan bahan tersebut setinggi 1 m
7. Tutup meggunakan plastik
8. Biarkan selama 1 minggu
9. Tumpukan di balik dengan cara menyisir dari atas sampai bawah kemudian tutup kembali, Kadar air harus mencukupi yaitu dengan cara mengepal pupuk dan dilepaskan pupuk bisa tercerai dan tangan sudah lembab.
10. Setelah dibalik 3 kali, diamka selama 1 minggu
11. Pupuk Organik Telah Siap digunakan
Dosis Pengguaan
Penanaman pertama 10 ton/ha ditambah 25% pupuk buatan, Penanaman kedua 10 ton/ha ditambah 20% pupuk buatan, Penanaman ketiga 10 ton/ha ditambah 15% pupuk buatan, Penanaman kelima 10 ton/ha ditambah 10% pupuk buatan, Penanaman keenam 10 ton/ha ditambah 5% pupuk buatan dan selanjutnya tanah menjadi subur.
Penanaman pertama 10 ton/ha ditambah 25% pupuk buatan, Penanaman kedua 10 ton/ha ditambah 20% pupuk buatan, Penanaman ketiga 10 ton/ha ditambah 15% pupuk buatan, Penanaman kelima 10 ton/ha ditambah 10% pupuk buatan, Penanaman keenam 10 ton/ha ditambah 5% pupuk buatan dan selanjutnya tanah menjadi subur.
Sumber: Iksan, S. B.2010. Tekologi Praktis Untuk Petani Mandiri. al-Ajdaa. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar