Penyebaran penyakit BEF ditularkan oleh lalat Culicoidesspp dan nyamuk Culexspp yang dapat menyebarkan penyakit mencapai jarak 2.000 km yang biasanya berkembangbiak pada saat menjelang dan saat musim hujan tiba. Ada dugaan penyebaran dapat pula terjadi melalui perantara angin. Penyakit BEF ini memiliki angka kesakitan sekitar 40 % dengan angka kematian yang rendah tergantung kondisi tubuh sapi itu sendiri. Sebagian besar penderita akan sembuh bila tidak disertai inveksi sekunder (tidak terserang penyakit lain akibat menurunnya kondisi tubuh sapi oleh BEF). Pengobatan yang dianjurkan adalah meningkatkan stamina/kondisi tubuh ternak. Salah satunya adalah pengobatan tradisional yang dapat dilakukan oleh peternak dengan menggunakan bahan gula merah dan garam dapur. Pengobatan tradisional dengan kedua bahan tersebut memang belum terekomendasi, tetapi berdasarkan pengalaman beberapa petugas peternakan dan peternak yang telah terbukti dapat membantu penyembuhan penyakit BEF. Dalam dunia pengobatan tradisional, kedua bahan tersebut memiliki khasiat sebagai berikut.
Manfaat Gula Merah bagi Kesehatan.
Menurut ahli pengobatan dari negeri China, gula merah atau gula jawa dipercaya memiliki berbagai khasiat dalam kesehatan. Mereka menjelaskan bahwa gula jawa memiliki sifat hangat dan memiliki rasa manis alami. Di dalamnya terkandung unsur yang bersifat menguatkan limpa, menambah darah, meredakan nyeri, memperlancar peredaran darah dan menghangatkan lambung. Namun pada dasarnya gula merah dapat dikonsumsi oleh semua orang dan hewan/ternak. Konsumsi gula merah ini dengan takaran yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan dan kondisi prima tubuh.
Manfaat garam dapur bagi kesehatan.
1. Sistem Imun
Garam laut secara alami bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal itu menjadikan tubuh mampu melawan virus seperti, flu, demam, alergi serta penyakit auto imun lainnya.
2. Otot Kejang
Kandungan kalium dalam garam penting untuk membantu otot untuk berfungsi dengan baik. Selain itu, garam juga bisa menjadikan tubuh menyerap lebih banyak nutrisi dalam makanan. Jadi, garam sangat efektif untuk mencegah nyeri otot, kejang dan kram.
GEJALA KLINIS
- Demam tinggi mencapai 41 0C yang berlangsung selama tiga hari
- Hewan penderita terlihat lemah
- Kurang nafsu makan
- Keluar cairan dari hidung dan mulut
- Persendian bengkak disertai dengan kekakuan otot anggota gerak sehingga menyebabkan penderita menjadi kepincangankemudian jatuh / roboh / ambruk / berbaring.
- Hewan lebih banyak berbaring
- Pada sapi perah produksi susu menurun
- Angka kesakitan tinggi, angka kematian rendah.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pencegahan
Vaksin yang efektif belum ada. Penyemprotan terhadap ternak sebaiknya dilakukan secara kontinyu menggunakan insektisida dan sanitasi kandang dilakukan secara rutin.
Pengobatan
Pengobatan dilakukan simtomatik dan pencegahan terhadap infeksi sekunder dengan antibiotic yang dilakukan oleh petugas yang berwenang.
Pengobatan tradisional
1. Pengobatan dengan Gula Merah (Gula Jawa)
a. Alat:
Ember, pengaduk, Botol aqua bekas
b. Bahan:
Gula Merah 5 biji, air 5 ltr, garam dapur sejukupnya.
c. Cara Pencampuran
– Air disediakan di ember, kemudian gula merah dihancurkan dan dicampur dengan air sampai menyatu dan garam secukupnya ditaburkan pada campuran tersebut.
– Jika campuran terlalu kental ditambah air secukupnya agar campuran tersebut dapat diminum oleh sapi, sebab jika campuran terlalu kental dapat menyebabkan sapi susah untuk meminumya.
d. Cara Pemberian :
Campuran yang sudah siap di salin pada botol aqua dan di berikan sedikit demi sedikit keternak yang sakit.
2. Pengunaan lulur tradisional
Jahe dengan minyak tanah di campurKemudian lumurkan pada bagian tubuh sapi yang lumpuh, Biasanya pada persendian kaki. Pengunaan lulur tradisional dilakukan pagi dan sore hari.
3. Anjuran
Para peternak jika menemukan penyakit dapat segera melapor kepada petugas yang ada di desa, Kecamatan maupunKabupaten agar penyakit-penyakit ini dapat segera ditangani secara medis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar